Simak Kumpulan Kabar Viral Fenomena yang Terjadi di Kabah Hoaks atau Fakta


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Simak Kumpulan Kabar Viral Fenomena yang Terjadi di Kabah Hoaks atau Fakta yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Gambar Tangkapan Layar Video yang Diklaim Salju Turun di Ka’bah pada 1 Januari 2023 (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks fenomena yang terjadi di ka’bah kerap beredar di tengah masyarakat, hal tersebut pun menimbulkan beragam reaksi bahkan dapat ada yang tersesat oleh informasi salah tersebut.

Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks seputar fenomena yang terjadi di Ka’bah, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi.

Dari hasil penelusuran didapatkan hoaks seputar fenomena yang terjadi di Ka’bah, berikut kumpulannya. 

Salju Turun di Ka’bah pada 1 Januari 2023

Sebuah video yang diklaim salju turun di Ka’bah, Makkah, Arab Saudi pada 1 Januari 2023 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 2 Januari 2023.

Video berdurasi 28 detik itu memperlihatkan suasana di sekitar Ka’bah. Sejumlah orang terlihat tengah beribadah.

Pada video, cuaca di sekitar Ka’bah tampak diguyur hujan. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan turunya hujan salju di Ka’bah.

MasyaAllah Tabarakallah…Baru pertama kali turun Salju di Ka’bah dalam sejarah 1-1-2023. Bismillah semoga bisa berkali-kali dipanggil ibadah ke Baitullah 🤲🤲🥺🥺,” tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 186 kali ditonton dan mendapat 8 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video tersebut salju turun di Ka’bah pada 1 Januari 2023? Simak hasil penelusurannya di sini.

Maraknya peredaran hoaks membuat kita harus lebih teliti lagi dalam meneliti informasi yang diterima. Oleh karena itu, chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta hadir untuk melawan misinformasi dan disinformasi yang kian masif menyebar di masyarakat, baik …

Bulan Akan Mengelilingi Kakbah Malam Ini Pukul 03.25

Beredar foto Bulan yang besar dan merah di atas sebuah bangunan di media sosial.

Dalam unggahannya itu, ia menambahkan narasi:

“Buat Semua Umat Islam!!!

😢BACALAH SEBELUM TERLAMBAT..!!😢

Malam nanti jam 3:25 pagi bulan akan mengelilingi Ka’bah dan langit akan berwarna biru muda, inilah sa’at penerima’an doa,taubat,munajat,ini​ *terjadi setiap 100 ribu tahun sekali,

*Hari ini di malam hari siapa pun yang berdo’a akan diterima. Bulan akan melakukan Tawaaf di sekitar Ka’bah.Tolong sampaikan ini kepada semua orang. *Rabbi minkulli zambi wa’atubu illiahi.. , jika kamu mengirim doa ini ke temanmu, Allah akan menyelesaikan semua masalahmu.

Tolong kirimkan ini ke Setiap 5 grup dekat kalian sehingga mereka bisa mengetahui .. ..semoga bermanfaat Aamiin.”

Benarkah Bulan akan mengelilingi Ka’bah pada Minggu 20 Oktober 2019 pukul 03.25 pagi? Dan, benarkah itu fenomena yang terjadi setiap 100 ribu tahun sekali? Simak hasil penelusurannya di sini.

Petir Menggelegar Setelah Presiden RI Masuk Kakbah

Informasi petir menggelegar setelah Presiden Indoensia masuk ke Ka’bah beredar di tengah masyarakat, kabar tersebut berasal dari laman www.aljazera.online memuat artikel berjudul Petir Menggelegar Setelah Presiden Indonesia Masuk ke Kabah pada 15 April 2019.

Artikel tersebut mengaitkan gangguan instalasi listrik menara jam di Makkah dengan sambaran petir dan kegiatan capres petahana Joko Widodo atau Jokowi umrah di masa tenang Pilpres 2019.

Berikut narasinya:

Menara jam tertinggi dunia di kota suci Mekkah, Arab Saudi mendadak gelap. Setelah instalasi listrik di bangunan itu tergangggu akibat sambaran petir.

Dilaporan harian lokal Sabq, listrik di menara jam yang menghadap langsung ke Kabah itu sempat padam dalam beberapa jam, sebelum akhirnya dipulihkan dan kembali normal.

“Daya listrik sudah berhasil dipulihkan beberapa jam kemudian setelah kejadian. Kini sudah berfungsi dengan baik dan tidak ada lagi masalah,” kata seorang pejabat pemerintaah di Mekkah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Jokowi diberi kesempatan masuk ke dalam Kakbah di Masjidil Haram saat menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci, Senin (15/4/2019).

Dua putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, ikut dalam ibadah tersebut.

“Pada kesempatan itu, Presiden, Ibu Iriana, dan rombongan terbatas berkesempatan masuk ke dalam Kakbah,” demikian informasi yang diterima dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Seusai masuk ke dalam Kakbah, Presiden bersama rombongan melakukan tawaf yang kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh berjamaah di depan multazam. 

Benarkah petir menggelegar setelah Presiden Indoensia masuk ke Ka’bah beredar di tengah masyarakat? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Polri Ungkap 3 Fenomena Ini Bikin Hoaks Makin Cepat Menyebar


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Polri Ungkap 3 Fenomena Ini Bikin Hoaks Makin Cepat Menyebar yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

banner hoaks (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta – Polri menyebutkan ada 3 fenomena yang membuat hoaks menyebar dengan cepat di masyarakat saat ini. Itu sebabnya, literasi digital dan memperbanyak konten positif di media sosial bisa meminimalisir potensi penyebaran hoaks itu.

Hal ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam acara Sosialisasi Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama Dewan Pers dengan Polri di Medan, Selasa (7/2/2023). Listyo menyebutkan tiga fenomena ini harus diperhatikan lebih serius oleh semua pihak.

Fenomena pertama adalah viralogi, dalam fenomena ini media dijadikan alat untuk memobilisasi massa. Kapolri menyebut hal ini bisa berbahaya jika kontennya mengandung hoaks dan unsur provokatif.

Sementara fenomena kedua adalah jurnalisme warga, di mana setiap orang bisa menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Sedangkan yang ketiga adalah konvergensi media, di mana pemilik media massa memiliki lebih dari satu jenis media, sehingga bila terjadi penyebaran berita tanpa fakta dan data bisa lebih mudah memenuhi ruang di media televisi, radio, dan media daring.

“Tentunya, perlu adanya peningkatan literasi kepada masyarakat terkait aturan pemilu sehingga masyarakat memiliki imunitas terhadap berbagai hoaks, kampanye negatif atau hitam, politik identitas, dan sebagainya sehingga tidak mudah terprovokasi dan terpolarisasi,” ujar Listyo dilansir laman Dewanpers.or.id.

“Selain itu konten-konten positif yang disertai fakta dan kebenaran harus lebih banyak memenuhi ruang digital. Hal ini untuk menekan konten negatif agar tidak menjadi trending isu,” katanya menambahkan.

Media sosial menjadi salah satu yang digunakan oleh berbagai kalangan.Tak jarang berita atau kabar palsu pun tersebar hingga menimbulkan keresahan. Demi mencegah hal tersebut, berikut pengertian hoax beserta ciri-ciri, jenis dan cara mengatasinya

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Mahfud MD Singgung Fenomena Markus di DPR RI Habiburokhman Langsung Mencecar


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Mahfud MD Singgung Fenomena Markus di DPR RI Habiburokhman Langsung Mencecar yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Beranda

Nasional

Mahfud MD Singgung Fenomena Markus di DPR RI, Habiburokhman Langsung Mencecar

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman menyampaikan, pihaknya akan memanggil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman terkait tersebarnua video soal dirinya memerintahkan jajaran TNI AD untuk menyampaikan protes. (Hendra Eka/Jawa Pos)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana berjalan panas.

Bahkan, Mahfud secara spontan melontarkan pernyataan markus alias makelar kasus di hadapan para anggota Komisi III DPR RI.

Rapat yang berjalan panas ini membahas terkait transaksi janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Seharusnya, rapat tersebut juga dihadiri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Namun, yang bersangkutan absen lantaran tengah kunjungan kerja ke Bali.

“Saya kira sudah begitu aja hehe, enggak, karena sering di DPR ini aneh. Kadangkala marah-marah gitu, nggak tahunya ‘Markus’ dia. Marah ke Jaksa Agung. Nantinya datang ke kantor Kejagung titip kasus,” sindir Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3).

Sindiran mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu membuat sejumlah anggota Komisi III DPR RI yang mengikuti rapat pun naik pitam. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman meminta Mahfud membukanya di depan para anggota dewan.

“Pimpinan mohon dicatat! Saya kebetulan pimpinan MKD. Saya minta Pak Mahfud apa memang benar ada data yang soal Markus anggota DPR, disampaikan saja sekarang!” cetus Habiburrokhman.

Mahfud lantas bercerita peristiwa itu terjadi pada 2002 lampau. Dia mengungkapkan, Jaksa Agung saat itu dicecar habis-habisan saat rapat bersama DPR, namun belakangan terdapat yang menitip kasus.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:



Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Cek Fakta Hoaks Fenomena Aphelion Muncul Menimbulkan Penyakit karena Suhu Bumi Jadi Lebih Dingin


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Cek Fakta Hoaks Fenomena Aphelion Muncul Menimbulkan Penyakit karena Suhu Bumi Jadi Lebih Dingin yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Tangkapan layar klaim munculnya Fenomena Aphelion menimbulkan penyakit karena suhu bumi lebih dingin

Liputan6.com, Jakarta – Cek Fakta Liputan6.com mendapati munculnya Fenomena Aphelion menimbulkan penyakit karena membuat suhu bumi lebih dingin. Kabar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan.

Klaim munculnya Fenomena Aphelion menimbulkan penyakit karena membuat suhu bumi lebih dingin sebagai berikut.

“*Mulai besok* jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION, dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari. Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya.Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus.Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya,yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll.Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum Vitamin atau Suplemen agar imun kita kuat.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan_NYA.🤲 Aamiin …

Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lebih jauh.Jadi hawa lebih dingin, dampaknya ke badan kurang enak karena ga’ terbiasa dengan suhu ini,.Untuk itu jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa…*Jangan sampai nanti sebagai dalih utk corona fase berikutnya*Salam sehat…🦾

🙏🙏🙏Mohon di bagikan ke semua org yg kita kenal…Agar mereka jg tahu dan tdk mudah dibodohi sebagai ~CORONA~ Varian baru ..💪💪💪💪💪”

Benarkah informasi munculnya  Fenomena Aphelion menimbulkan penyakit karena membuat suhu bumi lebih dingin? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Maraknya peredaran hoaks membuat kita harus lebih teliti lagi dalam meneliti informasi yang diterima. Oleh karena itu, chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta hadir untuk melawan misinformasi dan disinformasi yang kian masif menyebar di masyarakat, baik …

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim informasi munculnya Fenomena Aphelion menimbulkan penyakit karena membuat suhu bumi lebih dingin,  dalam artikel berjudul “Apa Itu Fenomena Aphelion dan Perihelion yang Tengah Ramai Diperbincangkan?” yang dimuat Liputan6.com.

Plt. Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Urip Haryoko membantah klaim fenomena Aphelion membuat suhu lebih dingin.

“Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di Bumi. Hal itu termasuk pada periode Bumi letaknya lebih dekat dengan Matahari (Perihelion)” kata Haryoko.

Menurut Haryoko, cuaca dingin yang terjadi dalam beberapa hari terakhir bukanlah karena Aphelion, namun akibat faktor-faktor lain di luar sebab Bumi berada di jarak terjauh dari Matahari.

Di waktu yang sama, secara umum, wilayah Indonesia juga berada pada periode musim hujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022.

Dikutip dari situs Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena Aphelion merupakan keadaan dimana titik orbit Bumi terjauh dari Matahari. Fenomena Aphelion ini terjadi karena orbit bumi tidak melingkar dengan sempurna melainkan berbentuk elips.

Saat fenomena Aphelion terjadi, diameter matahari akan terlihat lebih kecil dibandingkan rata-rata, yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen. Selain itu, saat posisi matahari di utara, terjadi tekanan udara di belahan utara yang lebih rendah dibandingkan belahan selatan yang mengalami musim dingin.

Namun, LAPAN menyebutkan posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tidak akan berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima bumi. Panas dari matahari akan terdistribusi ke seluruh bumi, dengan distribusi yang juga dipengaruhi pola angin.

Penelusuran dilanjutkan dengan memeriksa tautan yang dicantumkan dalam informasi tersebut yang mengarah pada artikel berjudul “Mengenal Fenomena Aphelion, Biar Tak Termakan Hoaks yang Sempat Beredar” dimuat oleh situs techno.okezone.com.

Dalam situs techno.okezone.com, Peneliti Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangeran menyatakan Aphelion tidak berdampak pada kenaikan maupun penurunan suhu di permukaan Bumi. Namun, faktor klimatologis atau iklim yang turur berperan besar dalam perubahan suhu.

Sumber:

https://www.lapan.go.id/posts/media 

Kesimpulan

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com informasi munculnya Fenomena Aphelion menimbulkan penyakit karena membuat suhu bumi lebih dingin tidak benar.

Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di Bumi. Hal itu termasuk pada periode Bumi letaknya lebih dekat dengan Matahari (Perihelion)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

POPULER OTOMOTIF Ada Fenomena Antrean Kendaraan di SPBU Beli BBM Bisa 20 Menit Era Elektrifikasi dan Bahaya Ketergantungan pada


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul POPULER OTOMOTIF Ada Fenomena Antrean Kendaraan di SPBU Beli BBM Bisa 20 Menit Era Elektrifikasi dan Bahaya Ketergantungan pada yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Bukan pada tengah malam seperti kebiasaan sebelumnya. Kenaikan ini berlaku untuk BBM subsidi Pertalite dan Solar, serta BBM non-subsidi Pertamax.

Keputusannya, Pertalite yang sebelumnya dibanderol Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Lalu, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, kemudian Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter

Selain itu, meski hampir semua mobil terbaru dilengkapi power outlet, ada juga pengendara mobil yang tetap setia menggunakan power bank. Padahal, penggunaan power bank di mobil dianggap sangat berbahaya.

Bahkan, sudah ada kejadian mobil terbakar salah satu penyebabnya power bank meledak. Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, bagian baterai power bank berisiko tinggi meledak jika dibiarkan di dalam kabin mobil.

Baca juga: Pembatasan BBM, Beli Pertalite Mulai Dibatasi 120 Liter per Hari

Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Kamis, 23 Agustus 2022 :

1.  Ada Fenomena Antrean Kendaraan di SPBU, Beli BBM Bisa 20 Menit 

“Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian,” kata Jokowi, dalam Youtube Sekretariat Presiden (3/9/2022).

Bisa dibilang masyarakat Indonesia kena prank pemerintah karena mengira BBM bakal naik pada awal bulan, atau pada Kamis (1/9/2022).

Biasanya masyarakat punya tradisi mengisi BBM sampai penuh dengan harga lama, sebelum harga baru berlaku esok harinya.

Baca juga: Ada Fenomena Antrean Kendaraan di SPBU, Beli BBM Bisa 20 Menit

3.  Jangan Sembarang Isi Daya Power Bank di Dalam Mobil

Hal tersebut karena elemen baterai gampang memuai, dan reaksi kimiawi elektrolit terjadi ketika suhu panas.

“Suhu panas kabin mobil menyebabkan pemuaian dalam baterai. Panas berlebihan anoda dan katoda bisa meledak,” kata Didi kepada Kompas.com, Rabu (21/9/2022).

Selain itu, Didi mengatakan, ledakan baterai power bank bisa saja terjadi saat melakukan pengisian daya melalui power outlet. Lonjakan arus berlebihan dan kapasitas baterai overload, memicu suhu panas berlebihan.

Baca juga: Jangan Sembarang Isi Daya Power Bank di Dalam Mobil

3. Harga Mitsubishi Pajero Sport September 2022 dan Skema Cicilan

New Pajero Sport menjadi salah satu produk andalan dari PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). Mobil ini menawarkan enam varian pilihan dengan rentang banderol yang berbeda.

Harga Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4×2 MT mengisi segmen varian paling rendah dengan Rp 532,6 juta. Selanjutnya, ada varian termahal Mitsubishi New Pajero Sport Dakar 4×4 AT yang dibanderol Rp 720,5 juta.

Bagi yang tertarik membeli mobil dari salah satu varian New Pajero Sport, calon konsumen dapat bertransaksi secara tunai atau kredit.

Baca juga: Harga Mitsubishi Pajero Sport September 2022 dan Skema Cicilan

4. Wuling Air EV Canggih, Tapi Tanpa Wiper Belakang

Wuling Air ev yang sudah dijual Wuling di Indonesia merupakan rakitan lokal, tepatnya di pabrik Wuling Cikarang, Jawa Barat. Secara model pun dibuat berbeda dengan Wuling Mini EV yang ada di China.

Oleh karena itu, bisa saja ada pembaruan pada model Air ev selanjutnya atau bisa dibilang facelift. Salah satu fitur yang cukup penting pada kendaraan adalah wiper belakang, sayangnya Air ev tidak memilikinya.

Padahal untuk kondisi cuaca Indonesia yang kerap hujan, fitur wiper belakang krusial. Apalagi bentuk Air ev yang mengotak belakangnya, cipratan air rawan naik sampai ke kaca, akhirnya debu menempel dan visibilitas berkurang.

Baca juga: Wuling Air EV Canggih, Tapi Tanpa Wiper Belakang

5. Honda CBR250RR White Edition Meluncur di MotoGP Jepang

Setelah meluncur di Indonesia, Honda kabarnya tengah menyiapkan model spesial CBR250RR dengan label White Edition.

Kemunculan motor ini berbarengan dengan MotoGP Jepang yang berlangsung akhir pekan nanti di Sirkuit Motegi.

Dilansir dari Great Biker (22/9/2022), Honda CBR250RR White Edition 2023 tidak berbeda dari segi mesin dan kelengkapannya. Namun, motor ini punya warna spesial yang tidak ada di negara lain.

Baca juga: Honda CBR250RR White Edition Meluncur di MotoGP Jepang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kaleidoskop Fenomena Mobil SUV dan MPV yang Tetap Diminati


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kaleidoskop Fenomena Mobil SUV dan MPV yang Tetap Diminati yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JawaPos.com – Bila melihat Pasar otomotif Indonesia masih didominasi model-model multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicel (SUV). Kedua model ini masih saling berlomba menguasai pasar otomotif, dengan berbagai model hingga kelengkapan fitur yang diberikan.

Pasar mobil MPV di Indonesia memang lebih dulu memikat konsumen khususnya di Indoneia, pasalnya menyesuaikan karakter masyarakatnya yang lebih suka dengan mobil keluarga dengan kapasitas 7 penumbang, alias muat banyak.

Namun dalam perkembangannya model SUV muncul dengan deras dan mendapat sambutan positif di pasar otomotif Tanah Air. Namun sebenarnya tren mobil SUV beberapa tahun belakangan sudah menjadi tren global, hal ini sempat diungkapkan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi ketika dalam salah satu pameran otomotif awal tahun ini di Jakarta (11/3).

“SUV kami prediksi masih akan bertahan, karena memang model SUV menjadi tren global saat ini,” jelas Nangoi.

Meski begitu, menurutnya MPV masih akan tetap bertahan dengan bayang-bayang SUV yang semakin mendominasi. “MPV memang masih mendominasi saat ini, tapi SUV terus berkembang dan tidak akan kehilangan pamor,” ujarnya.

Bahkan menurut informasi data dari JATO European tercatat pasar SUV di Eropa mampu menguasai pasar 49 persen market share pada 2021. Selain itu mobil baru pilihan konsumen pada semester pertama 2022 didominasi mobil serbaguna (multi purpose vehicle, MPV) dan sport utility vehicle (SUV).

Harus di akui bahwa daya tarik segmen SUV menguat dalam beberapa waktu terakhir. Data Gaikindo menyebutkan pada kuartal I/2021, pangsa pasar SUV mencapai 25,86 persen, menggeser dominasi mobil MPV. Tipe SUV yang sedang digandrungi umumnya yang memiliki kapasitas tujuh penumpang, atau Low SUV (LSUV).

Daya tarik segmen SUV, khususnya LSUV diperkirakan menguat berkat berbagai keunggulan yang dimiliki kendaraan tersebut, seperti kabinnya yang berukuran besar baik untuk penumpang maupun barang, begitu pula ketangguhan performa di berbagai medan.

Penyematan berbagai fitur teknologi pendukung untuk kenyamanan juga kepraktisan dalam penggunaan serta postur desainnya yang nampak gagah memberikan rasa percaya diri dan keamanan yang lebih baik bagi pengendara.

Mobil LSUV diperkirakan menguat berkat berbagai keunggulan yang dimiliki. Meskipun LSUV belum benar-benar mengalahkan dominasi LMPV di Indonesia, perkembangan yang cukup signifikan ini jelas membuka banyak kesempatan besar bagi produsen mobil untuk melakukan diversifikasi penjualan.

Tren SUV Sumringah, MPV Jalan di Tempat

Segemen SUV maupun MPV merupakan pilihan masing masing merek untuk mengatur strategi pasar. Keduanya merupakan segmen ‘gurih” dan menjanjikan dipasar otomotif Indonesia. Di Indonesia hampir semua merek mempunyai line-up di dua segmen tersebut baik SUV maupun MPV. Namun dominasi dalam penjualan masih didominasi oleh Toyota di ikuti Honda, Mitsubishi dan Suzuki.

Menurut Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales kepada JawaPos melalui WhatsApp, Kamis [22/12] “Fenomena di Indonesia sejalan dengan fenomena global. Memang saat ini trend dunia ke arah model SUV.

“Untuk Suzuki produk yang kami tawarkan merupakan hasil riset dan studi kami untuk masyarakat Indonesia. Sementara untuk MPV spesifik untuk pasar di Indonesia [tren Indonesia]. Taun depan trennya masih ada pada SUV” ujarnya.

Sementara hal senada diungkapkan oleh Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy kalau pihaknya sekarang sedang fokus melengkapi model SUV.

“Tren SUV sekarang semakin melambung, meskipun belum bisa melebihi model MPV. Kami sekarang melengkapi line up model di segmen SUV dan baru kemarin kami meluncurkan sebuah LSUV yaitu Honda WR-V,” ujarnya.

Sebagai informasi line up SUV Honda berjejer di bergai kelas yaitu CR-V, HR-V, BR-V dan WR-V yang diluncurkan terakhir.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, menurut Pengamat otomotif dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu ada beberapa alasan mengapa kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dan Sport Utility Vehicle (SUV) masih sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia.

Menurut Yannes, segmen mobil MPV terbesar masih berada di kelompok generasi baby boomers yang mementingkan kendaraan dengan membawa keluarga besarnya. Sedangkan segmentasi generasi milenial memiliki kemiripan dari karakteristik baby boomers.

“Preferensi pribadi generasi milenial masih mempertimbangkan keserbagunaan kendaraan yang dapat mengangkut banyak hal. Walaupun sebenarnya frekuensi untuk itu sangatlah kecil,” terang Yannes.

Sementara untuk mobil SUV yang memiliki 3 baris bangku semakin banyak digemari kedua generasi (milenial dan baby boomers) dari sisi interior. Dimana di dalamnya memiliki fleksibilitas dan ruang kargo yang lebih besar daripada MPV.

Belakangan muncul Low SUV yang dimensinya lebih kecil, ini menarik bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan (misalnya Daihatsu Rocky, Toyota Raize atau Honda WR-V), karena kemudahan dan kenyamanan berkendara pada saat melalui jalan-jalan kota yang sibuk atau jalan kecil.

Harus diakui kalau SUV memiliki keunggulan visual dari bentuk bodi yang atraktif, kendaraannya yang lebih tinggi (ground clearance). Karena secara psikologis expansion body dari kendaraan ini mampu memberikan rasa lebih aman dan lebih powerful bagi penggunanya di tengah lalu lintas yang semakin ‘semerawut’.

Perbedaan SUV dan MPV

Mengenal model SUV [SUV atau Sport Utility Vehicle]

Secara bentuk dan fungsi, perbedaan SUV dan MPV jelas terasa, apalagi belakangan ini berbagai merek memunculkan sebuah MPV dengan fitur yang sama dimiliki oleh sebuah SUV. Namun secara hirarki keduanya berbeda dan mempunyai batasan antar segmen.

Berbicara mobil SUV merupakan model mobil yang mengadaptasi desain mobil offroad dengan penambahan aksen sporty. Ini untuk menunjang kelincahan gerak mobil, baik di jalanan kota maupun alam bebas.

Seperti yang tersurat pada makna kata ‘utility’, mobil SUV didesain fungsional sehingga sanggup melintasi medan apa pun. Hingga saat ini, ada tiga jenis mobil SUV yang dibuat berdasarkan fungsinya masing-masing, yaitu:

Compact SUV

Jenis SUV pertama adalah Compact SUV. Jenis SUV satu ini cenderung berbodi kecil dengan kursi untuk 4-5 penumpang. Karakter bodi crossover pada compact SUV ditujukan untuk pengemudi bergaya ekstrem namun tinggal di area perkotaan. Mobil compact SUV nyaman digunakan bermanuver ketika macet. Beberapa contoh mobil compact SUV antara lain Honda WR-V, Toyota Raize dan Daihatsu Rocky.

Medium SUV

Jenis mobil SUV selanjutnya adalah medium SUV. Fungsinya tidak jauh berbeda dari compact SUV, hanya saja bodi yang dimiliki lebih besar dan umumnya memiliki tujuh buah kursi penumpang. Beberapa jenis medium SUV antara lain Chevrolet Captiva, Honda CR-V dan Nissan X-Trail.

Big SUV

Big SUV adalah model paling besar dari mobil berkelas SUV. Sesuai namanya, big SUV memliki bodi cenderung besar dengan clearance yang lebih tinggi. Mobil big SUV sangat cocok digunakan di area pegunungan dan umumnya memiliki varian 4-WD. Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero adalah beberapa contoh big SUV yang paling populer.

Mengenal Model MPV [Multi-Purpose Vehicle]

Sesuai namanya, mobil MPV diciptakan untuk menunjang berbagai keperluan, baik untuk mobil penumpang atau angkutan barang. Karakter utama mobil MPV terletak pada kursi bagian belakang yang bisa dilipat sehingga ruang bagasi jadi lebih luas sebagai tempat penyimpanan barang. Seperti halnya mobil SUV, mobil MPV juga memiliki tiga jenis desain dengan masing-masing fungsi tersendiri.

Low MPV

Mobil MPV jenis low MPV adalah mobil dengan fitur sederhana, tidak terlalu besar namun efektif menunjang akomodasi sehari-hari serta irit bahan bakar. Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio dan Daihatsu Xenia adalah contoh terpopuler untuk mobil berjenis Low MPV.

Medium MPV

Medium MPV merupakan mobil MPV dengan fitur dan besar bodi satu tingkat di atas low MPV. Karakter utama medium MPV adalah bodi mobil yang lebih lebar dibandingkan low MPV. Beberapa contoh model medium MPV adalah Toyota Sienta, Voxy, Hyundai Stargazer dan Honda Freed.

Premium MPV

Kelas tertinggi dari MPV adalah premium MPV. Mobil dengan kelas ini cenderung memiliki bodi besar dan ruangan mobil yang luas. Interior yang dipasangkan di dalamnya menggunakan kualitas berkelas VIP. Beberapa contoh terbaik dari kelas premium MPV antara lain Toyota Alphard dan Hyundai Staria.

Perbedaan SUV dan MPV dari Berbagai Segi

Setelah mengetahui perbedaan SUV dan MPV dari masing-masing pengertiannya, kini memahami pembeda keduanya dari berbagai segi, mulai dari desain hingga fiturnya. Namun, terlepas dari perbedaannya, baik SUV dan MPV.

Desain
SUV memiliki desain yang sporty, dengan kata lain dirancang lebih kuat dan tangguh di segala medan. Di sisi lain, MPV lebih diperuntukkan sebagai mobil keluarga sehingga desainnya lebih mengutamakan kenyamanan selama perjalanan.

Bodi Mobil
Bodi SUV memiliki profil yang lebih tinggi dengan rata-rata ground clerance mencapai 200 milimeter. Sebaliknya, mobil MPV cenderung memiliki ground clearance yang lebih rendah agar penumpang lebih mudah keluar-masuk mobil.

Kekuatan Mesin
Karakter petualang dari mobil SUV didukung mesin dengan kapasitas besar. Beberapa di antaranya bahkan didukung dengan turbo sebagai tambahan tenaga saat berakselerasi. MPV justru jarang menggunakan mesin berkapasitas besar untuk meminimalisir penggunaan bahan bakar.

Kapasitas Penumpang
Mobil MPV memiliki kapasistas yang lebih besar hingga delapan penumpang. Hal ini sejalan dengan fungsi utama mobil MPV sebagai mobil keluarga. Sedangkan, SUV kapasitas maksimalnya hanya tujuh penumpang saja.

Fitur Penunjang
Fitur pada SUV lebih fokus kepada performanya, sedangkan fitur MPV mengedepankan kenyamanan selama berkendara.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.