Sudah 2 Mobil Listrik Lahir di Cikarang


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Sudah 2 Mobil Listrik Lahir di Cikarang yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Perlahan tapi pasti, Indonesia mulai memasuki era elektrifikasi. Sejumlah pabrikan pun tengah mempersiapkan diri dengan menghadirkan ragam produk mobil listrik untuk masyarakat di Tanah Air. Tidak hanya menjual, deretan produk itu juga ‘dilahirkan’ di Tanah Air.

Sejauh ini sudah ada dua pabrikan yang diketahui memproduksi mobil listrik di Indonesia. Pertama ada Hyundai dengan mobil listrik Ioniq 5. Ioniq 5 sekaligus menjadi mobil listrik pertama yang dirakit di pabrik Hyundai kawasan Cikarang Jawa Barat.

“Mobil ini menjadi mobil listrik pertama yang dibuat di Indonesia yang diproduksi untuk memenuhi pasar Indonesia maupun pasar ekspor,” ungkap Presiden Joko Widodo kala meresmikan pabrik Hyundai belum lama ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak mau ketinggalan dengan produsen asal Negeri Ginseng itu, pabrikan asal China Wuling pun memastikan mobil listrik pertamanya untuk Indonesia diproduksi di pabrik kawasan Delta Mas, Cikarang. Adalah Wuling Air ev, mobil listrik mungil berkapasitas empat orang yang siap menemani aktivitas masyarakat Indonesia. Air ev mengisi line produksi Wuling bersama dengan Confero, Cortez, Formo, dan juga Almaz.

Dibandingkan para pendahulunya, mobil listrik Wuling Air ev ini dibanderol dengan harga cukup terjangkau yakni Rp 250-300 juta. Brand and Marketing Director Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani membeberkan salah satu rahasia Wuling Air ev bisa dijual dengan harga terjangkau adalah faktor produksi. Produksi di dalam negeri memungkinkan pabrikan menggunakan komponen lokal yang tidak membutuhkan biaya impor. Maka dari itu, harga jualnya bisa jadi lebih murah.

“Yang jelas salah satunya adalah karena mobil ini kan nanti dirakit di Cikarang,” kata Dian saat dihubungi.

Ke depan, pastinya akan ada mobil listrik berlabel ‘Made in Indonesia’ lainnya yang menyusul Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev. Pasalnya beberapa pabrikan sudah menyatakan akan memproduksi kendaraan elektrifikasi di dalam negeri dengan ragam jenis mulai dari hybrid hingga listrik murni. Bukan tidak mungkin juga harga mobil listrik bisa jauh lebih terjangkau karena pabrik baterai juga sudah mulai dibangun di Indonesia.

Simak Video “Bugatti Baby II Hadir di Indonesia, Mobil Listrik ‘Mainan’ Sultan!”
[Gambas:Video 20detik]
(dry/lth)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Schneider targetkan netralitas karbon di pabrik Cikarang pada 2025


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Schneider targetkan netralitas karbon di pabrik Cikarang pada 2025 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Cikarang (ANTARA) – Schneider Electric Indonesia mempertegas komitmen terhadap program berkelanjutan dengan menargetkan netralitas karbon atau emisi nol bersih pada tahun 2025 di pabrik pintar mereka di Cikarang, Jawa Barat.

“Targetnya kita 2025 sudah zero carbon operation di Cikarang. Sekarang baru 20 persen (mengonsumsi energi listrik dari tenaga surya), targetnya 2025 kita 100 persen,” ungkap Direktur pabrik Schneider Electric Cikarang Rudy Granet saat dijumpai di pabrik Cikarang, Jawa Barat, Kamis.

Rudy mengatakan mereka membuat green energy, enegi hijau, yang ramah lingkungan.

“Saat ini kami menggunakan panel surya. Kapasitasnya itu kira-kira 200 kwp. Itu sama kira-kira dengan 20 persen total konsumsi listrik kita atau kita bisa mengurangi kira-kira 181 ton Co2 per tahun,” kata Rudy.

Baca juga: 3 Indonesia gandeng Schneider Electric modernisasi tiga pusat data

Sebagai upaya berkelanjutan, Rudy juga menyampaikan bahwa pabrik pintar Cikarang menerapkan efisiensi air. Mereka melakukannya dengan menampung penggunaan air wudhu di pabrik tersebut, kemudian menggunakannya untuk menyiram tanaman.

Target netralitas karbon tersebut juga diwujudkan dengan pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber energi listrik di pabrik pintar Cikarang. Selain itu, Schneider juga menerapkan green supply chain seperti mengurangi air freight ratio di sektor logistik dan program 3R (reduce, reuse, recycle) di sektor kemasan produk hingga dapat mencapai zero waste dalam pengelolaan sampah.

“Yang kita lakukan adalah green supply chain. Itu adalah tentang bagaimana sistem supply chain kita tidak menghasilkan banyak Co2. Contohnya kita mengurangi yang namanya air freight. Kalau kita kirim pakai udara kan pesawat itu banyak menghasilkan Co2. Jadi kita kontrol. Kalau bisa semaksimal mungkin pengiriman digabung jadi satu, dikirim lewat laut,” kata Rudy menjelaskan.

Schneider Electric Indonesia merupakan perusahaan asal Prancis yang bergerak pada transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi. Saat ini, pabrik pintar Cikarang mempekerjakan 800 karyawan.

Schneider Electric Cikarang merupakan pabrik perakitan panel dengan spesifikasi khusus untuk berbagai macam produk mulai dari peralatan listrik bertegangan rendah hingga menengah.

Baca juga: Schneider Electric Indonesia kembali selenggarakan EEPC


Baca juga: Schneider Electric dukung pengembangan pusat data berkelanjutan


Baca juga: EVLink, alat pengisian daya mobil listrik dari Schneider

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.