Berapa Besaran THR yang Tepat untuk Anakanak Ini Nominalnya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Berapa Besaran THR yang Tepat untuk Anakanak Ini Nominalnya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, Beritasatu.com – Hampir semua orang tua setuju bahwa memberikan tunjangan hari raya (THR) bagi anak-anak saat hari raya sangatlah penting. Lantas, berapa besaran THR yang tepat untuk anak-anak?

Masih banyak orang tua yang bingung dalam menentukan besaran THR yang tepat untuk diberikan kepada anak-anak mereka. Berikut besaran THR bagi anak-anak.

Besaran THR untuk Anak-anak
Perlu diketahui, tidak ada aturan yang baku dalam menentukan besaran THR ini. Namun, secara umum, besaran THR yang diberikan kepada anak-anak berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 100.000. Jika anak masih belum mengerti soal uang, bisa diberikan THR sebesar Rp 5.000-10.000.

Apabila anak sudah masuk sekolah dasar (SD), besaran THR yang bisa diberikan sebanyak Rp 15.000. Semakin besar usia anak, akan semakin banyak pula nominal yang diberikan karena disesuaikan dengan kebutuhannya.

Untuk anak yang sudah SMP, bisa diberikan THR mulai dari Rp 25.000-50.000. Tentunya, apabila anak sudah SMA, jumlah nominal THR juga akan naik di kisaran Rp 100.000. Tujuan memberikan THR yang terpenting adalah dengan penuh kasih sayang dan tetap sesuai dengan kemampuan finansial keluarga. Selain itu, berikut faktor-faktor penentu besaran THR pada anak.

Faktor-faktor Penentu Besaran THR Anak

1. Perhatikan Usia Anak
Usia anak Penting untuk mempertimbangkan usia anak saat memberikan THR yang tepat merupakan faktor penting. Biasanya, semakin kecil usia anak, semakin kecil juga besaran THR yang diberikan.

Hal ini karena anak-anak yang lebih kecil umumnya belum memahami nilai uang dan cenderung lebih senang dengan hadiah fisik seperti mainan atau permen.

2. Hubungan dengan Anak
THR juga dapat dipengaruhi oleh hubungannya dengan anak tersebut. Misalnya, memberikan THR akan lebih besar untuk anak kandung dibandingkan dengan keponakan atau anak tetangga. Ini karena hubungan darah yang lebih kuat dengan keluarga inti dibandingkan dengan kerabat secara luas.

3. Sesuaikan dengan Kondisi Keuangan
Besaran THR juga harus disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga. Sebagai contoh, jika keuangan keluarga sedang sulit, maka memberikan THR yang besar mungkin tidak dapat dilakukan.

Namun, jika masih ada uang berlebih, boleh untuk memberikan THR dengan nominal yang lebih kecil sebagai bentuk perayaan Hari Raya yang tetap spesial.

4. Tradisi Keluarga
Beberapa keluarga mungkin memiliki tradisi atau kebiasaan tertentu dalam memberikan THR bagi anak-anak. Misalnya, ada keluarga yang memberikan THR dengan nominal yang sama untuk semua anak-anak dalam keluarga, atau keluarga yang memberikan THR berdasarkan tingkat pendidikan atau prestasi anak.

Selain memberikan THR berupa uang, bentuk fisik seperti hadiah juga bisa menjadi alternatif untuk menyenangkan anak-anak.
Misalnya, membelikan mainan, membelikan baju baru dan mengajak anak-anak pergi ke tempat wisata atau restoran favorit mereka. Hal ini dapat membuat Hari Raya semakin spesial dan berkesan bagi anak-anak.
Itu dia informasi terkait besaran THR untuk anak-anak, semoga bermanfaat.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Setiap Kode Sekring Mesin Mobil Menunjukkan Besaran Daya Arus Listrik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Setiap Kode Sekring Mesin Mobil Menunjukkan Besaran Daya Arus Listrik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TEMPO.CO, Jakarta – Ketika mobil mengalami masalah kelistrikan yang membuat perangkat elektronik tidak berfungsi, sekring merupakan komponen yang berpengaruh. Sekring mobil merupakan komponen utama kelistrikan kendaraan untuk mengalirkan daya listrik ke perangkat elektronik di dalam mobil, seperti dikutip dari situs web Suzuki. Biasanya masalah kelistrikan mobil, karena sekring putus.

Adapun sekring memiliki kode tertentu yang menunjukkan besaran daya dan komponen mengalirnya arus listrik. Arti kode sekring berlainan menurut keberadaannya, misalnya di bagian mesin dan kabin. Cara membaca kode sekring ini penting dipelajari, karena sistem kelistrikan dalam mobil cukup kompleks. 

Berikut keterangan kode sekring di mesin:

Kode sekring ini terdapat di bagian headlamp atau lampu utama sebelah kanan dengan tegangan arus listrik 10 ampere.

H-LP LH adalah kode sekring di bagian lampu headlamp atau lampu utama sebelah kiri dengan tegangan arus listrik juga 10 ampere.

Kode sekring ini terpasang di sistem otomatis mobil yaitu anti-lock brake system dengan tegangan arus listrik mencapai 30 ampere.

EFI adalah kode sekring ruang mesin yang terpasang di sistem injeksi dan pompa bahan bakar. Tegangan arus listriknya sebesar 15 ampere.

Kode sekring di ruang mesin ini terpasang di sistem air conditioner atau AC mobil dengan tegangan arus listrik 10 ampere.

TAIL merupakan kode sekring yang terpasang di lampu posisi depan, lampu kabut depan, lampu belakang, lampu plat nomor polisi, dan sistem injeksi bahan bakar. Tegangan arus listrik semua komponen itu masing-masing 10 ampere.

Kode ini merupakan kode sekring di bagian klakson mobil yang memiliki tegangan arus listrik sebesar 10 ampere.

ECU-B adalah kode sekring untuk transmisi otomatis dengan tegangan 10 ampere.

STOP adalah kode sekring pada lampu rem, lampu rem high mounted, lampu interior, sistem injeksi bahan bakar, sistem control shift-lock, dan anti-lock brake system dengan tegangan 10 ampere.

Kode sekring ini terdapat pada sistem audio, sistem diagnosis on-board, dan meter dengan tegangan arus listrik 10 ampere. 

HTR juga merupakan kode sekring yang terdapat pada sistem air conditioner dengan tegangan mencapai 40 ampere.

Kode sekring ini terdapat di cadangan (spare) yang tegangan arus listriknya bervariasi, antara lain 7.5, 10, dan 15 ampere.

EPS adalah kode sekring yang ada di electric power steering dengan ketegangan arus listrik hingga 50 ampere.

Kode (ABS NO.1) ini terdapat di anti-lock brake system dengan tegangan arus listrik sebesar 40 ampere

RAD adalah kode sekring yang terpasang di kipas pendingin radiator elektrik dengan ketegangan 30 ampere

TIKA AYU

Baca: Cara Mencuci Mesin Mobil Agar Tak Berdampak Kerusakan

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Macammacam Alat Ukur Besaran Listrik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Macammacam Alat Ukur Besaran Listrik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Listrik memiliki berbagai besaran seperti arus dan tegangan yang dapat diukur. Apa saja alat ukur besaran listrik? Macam-macam alat ukur besaran listrik adalah:

Alat ukur besaran listrik yang pertama adalah ammeter atau amperemeter.

Ammeter adalah alat untuk mengukur arus listrik yang harus dipasang secara seri pada saat pengukuran. Pemasangan seri bertujuan agar arus tidak berubah seperti saat dipasang secara paralel.

Baca juga: Rangkaian Seri: Pengertian, Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kekurangannya

Dilansir dari Physics LibreTexts, ammeter harus memiliki resistansi yang sangat rendah yaitu sekitar sepersekian milliohm.

Hal tersebut bertujuan agar arus tidak banyak dihambat sehingga pengukuran dapat lebih akurat.

Voltmeter

Alat ukur besaran listrik selanjutnya adalah voltmeter. Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik.

Dalam pengukuran, voltmeter harus dipasang secara paralel agar tegangannya tidak berubah seperti saat dipasang secara seri.

Berbanding terbalik dengan ammeter, voltmeter harus memiliki resistansi (hambatan listrik) yang sangat besar. Sehingga, tidak ada arus yang dapat masuk ke dalam voltmeter.

Baca juga: Perbedaan Arus dan Tegangan Listrik

Frekuensi meter

Alat ukur besaran listrik selanjutnya adalah frekuensi meter. Frekuensi meter adalah alat untuk mengukur frekuensi gelombang elektromagnetik dalam periode tertentu.

Ohmmeter

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ohmmeter adalah alau untuk mengukur hambatan listrik dalam satuan ohm.

Dalam pengukuran, ohmmeter dapat dipasang secara seri (ohmmeter tipe seri) ataupun secara paralel (ohmmeter tipe shunt).

Baca juga: Kode Warna Resistor: Pengertian, Tabel, dan Cara Membacanya

KWH Meter

KWH meter adalah alat ukur jumlah energi listrik yang telah dikonsumsi tiap satuan jam. KWH meter biasanya digunakan di rumah, industri, dan berbagai fasilitas yang menggunakan listrik.

Multimeter

Alat ukur besaran listrik selanjutnya adalah multimeter. Kata multi menandakan bahwa alat ukur ini dapat mengukur lebih dari satu besaran listrik.

Multimeter dapat mengukur tegangan (volt), resistansi (ohm), dan juga arus (ampere) dari suatu rangkaian elektronika.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.