Isolator adalah Bahan yang Tidak dapat Menghantarkan Listrik Ini Bedanya dengan Konduktor


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Isolator adalah Bahan yang Tidak dapat Menghantarkan Listrik Ini Bedanya dengan Konduktor yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

ilustrasi listrik (sumber: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan panas atau arus listrik. Dalam arus listrik, isolator memiliki peran yang sangat penting untuk melapisi konduktor. Konduktor sendiri merupakan bahan yang dapat menghantarkan panas atau arus listrik.

Jadi, isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan listrik, sedangkan konduktor bekerja untuk menghantarkan listrik dengan baik. Keduanya memiliki fungsi yang berbanding terbalik. Kamu bisa lebih memahaminya dengan mengenal contoh isolator dan konduktor.

Isolator adalah material yang biasanya ada pada benda listrik, dan bertujuan untuk mencegah sengatan listrik. Contoh sederhana dari isolator adalah kabel. Bagian luar kabel yang terbuat dari plastik atau karet merupakan isolator. Sementara kawat di dalam kabel adalah konduktor yang menghantarkan listrik.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/4/2022) tentang isolator.

Toyota meluncurkan mobil imut yang diberi nama I-Road. Mobil mungil ini bergerak dengan baterai bermuatan listrik dan bisa dipacu hingga 60 KM/jam.

ilustrasi listrik

Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan listrik ataupun panas. Bahkan isolator adalah istilah yang juga dikenal dengan sebutan penghambat aliran listrik. Bahan yang tidak dapat dilalui arus listrik disebut isolator listrik. Bahan yang mencegah panas melewatinya disebut isolator termal.

Bahan isolator adalah benda yang juga bisa digunakan sebagai pemisah konduktor tanpa harus mengeluarkan arus listrik dan juga dapat dipakai sebagai penopang beban. Meskipun isolator listrik biasanya dianggap sebagai bahan nonkonduktor, sebenarnya isolator adalah material yang lebih tepat disebut sebagai konduktor yang buruk atau zat yang tinggi resistensi terhadap aliran arus listrik.

Syarat benda disebut isolator secara sederhananya adalah memiliki resistivitas yang tinggi dengan konduktivitas yang rendah. Semakin besar resistivitas bahan mengartikan bahwa bahan tersebut adalah isolator yang baik karena dapat mengioslasi listrik agar tidak bisa mengalir di dalamnya.

Cara Kerja Isolator

Suatu zat menghantarkan listrik ditentukan oleh seberapa mudah elektron bergerak melewatinya. Isolator adalah bahan yang menghambat aliran bebas elektron dari atom ke atom dan molekul ke molekul. Pada material yang memiliki hambatan jenis yang besar, elektron sangat sulit melepaskan dirinya dari ikatan inti yang terdapat pada suatu atom. Ini membuat isolator sangat sulit dialiri arus listrik.

Isolator adalah benda yang membentuk penghalang antara bagian energi dari suatu sirkuit listrik dan membatasi aliran arus ke kabel atau jalur penghantar lain yang diinginkan. Isolator yang kuat sering digunakan untuk melapisi atau memberikan penghalang antara konduktor untuk menjaga arus listrik tetap terkendali.

Sebagian besar benda listrik dibuat menggunakan isolator agar tetap aman. Colokan, misalnya, memiliki kotak plastik. Kabel listrik juga dibungkus karet atau plastik agar tidak dapat menghantarkan listrik ke tubuh atau benda lain. Fungsi isolator adalah mencegah listrik mengalir keluar dari sirkuit.

Contoh Benda Isolator

ilustrasi oven

Benda yang bersifat isolator tentunya adalah benda-benda yang tidak dapat menghantarkan panas. Biasanya dalam peralatan dapur benda isolator ini dijadikan sebagai gagang dari panci yang merupakan konduktor. Hal ini untuk melindungi tangan kamu saat memasak agar tidak kena panas dari logam pada panci.

Contoh isolator adalah gagang wajan, gagang panci, hingga gagang setrika. Ketiga benda ini biasanya terbuat dari kayu dan plastik. Kayu dan plastik memiliki sifat lambat menghantarkan panas. 

Selain itu, contoh benda isolator berikutnya masih berkaitan dengan perlindungan tangan saat memasak, yaitu sarung tangan memasak. Sarung tangan terbuat dari kain dan kain memiliki sifat isolator karena lambat menghantarkan panas. Sarung tangan atau pelindung tangan yang tebal bisa membantu kamu dalam mengangkat wajan atau panci agar tidak panas di tangan. 

Konduktor adalah

menutup panci saat merebus telur

Berkebalikan dengan isolator, konduktor adalah  benda atau bahan yang dapat menghantarkan panas dan listrik dalam fisika. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konduktor adalah benda atau bahan penghantar panas, listrik, atau suara. Konduktor adalah suatu zat atau bahan yang dapat menghantarkan arus listrik, baik itu zat padat, cair, ataupun gas. Disebabkan sifat dari zat atau benda tersebut yang konduktif, maka disebut dengan Konduktor.

Konduktor merupakan penghantar listrik yang baik karena memiliki banyak elektron-elektron bebas. Hal ini berkaitan dengan struktur molekul konduktor yang mudah melepaskan elektron-elektron terluar.  Sebagian besar logam memiliki sifat ini.

Contoh konduktor yaitu emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu), aluminium (Al), seng (Zn), besi (Fe) berturut-turut dari jenis konduktor listrik yang paling baik. Syarat benda disebut konduktor adalah memiliki konduktivitas yang tinggi dengan resistensi yang rendah.

Konduktor memiliki beberapa sifat yang memungkinkannya bisa menghantarkan arus listrik/panas. Sifat konduktor adalah sebagai berikut:

– Memiliki daya hantar listrik. Daya hantar listrik didapat dari banyaknya elektron-elektron bebas yang terkandung dalam bahan konduktor. 

– Resistivitas kecil. Semakin kecil hambatan jenis atau resistivitas suatu bahan, maka semakin baik nilai konduktivitasnya.

– Daya hantar panas tinggi. Bahan-bahan logam sebagian besar memiliki daya hantar panas tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai konduktor.

– Tegangan tarik kuat. Tegangan tarik dipengaruhi oleh aliran arus dan suhu. Semakin kuat suatu bahan mengatasi pengaruh suhu dan aliran arus, maka semakin baik bahan tersebut berfungsi sebagai konduktor.

Contoh Konduktor

Syarat Konduktor yang Baik

Syarat-syarat konduktor yang baik antara lain sebagai berikut:

– Konduktivitas yang baik. Semakin besar nilai konduktivitas suatu konduktor, maka semakin baik kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik.

– Kekuatan mekanik tinggi. Kemampuan mekanik (mekanis) adalah kemampuan suatu bahan untuk menerima beban/gaya/energi tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan tersebut. Konduktor pada umumnya memiliki kekuatan mekanik yang tinggi agar bisa dialiri panas atau arus listrik dengan baik.

– Koefisien muai kecil. Bahan konduktor adalah bahan yang memiliki koefisien muai yang kecil sehingga sekalipun pada suhu yang tinggi, konduktor tetap menghantarkan listrik dengan baik.

– Modulus elastis besar. Modulus elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan regangan.  Nilainya menunjukkan ketahanan suatu konduktor untuk mengalami deformasi elastis dan kerusakan ketika dialiri tegangan listrik atau panas yang tinggi. 

Contoh Benda Konduktor

Contoh benda konduktor juga bisa ditemukan pada barang-barang yang biasa digunakan di dapur. Contoh benda konduktor adalah panci, wajan, dan cerek yang merupakan barang-barang atau peralatan dapur. Ketiga benda ini merupakan benda yang biasanya terbuat dari logam.

Hal ini disebabkan karena logam dapat menghantarkan panas, sehingga kamu akan lebih mudah dalam memasak. Hal inilah yang menjadikan ketiga peralatan dapur tersebut tergolong ke dalam konduktor. Alat-alat ini dapat menghantarkan panas yang berasal dari api ke minyak, makanan, atau air yang sedang dimasak. 

Sementara itu, tutup panci dan tutup oven yang juga merupakan peralatan dapur juga bisa dibilang konduktor. Namun, karena biasanya terbuat dari kaca, kedua benda tersebut tergolong ke dalam benda yang tidak terlalu baik dalam menghantarkan panas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Era Society 50 Apa Bedanya dengan Industry 40


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Era Society 50 Apa Bedanya dengan Industry 40 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Warta Ekonomi, Jakarta –

Kita sudah tidak asing lagi dengan Revolusi Industri 4.0 yang berawal dari konsep Industri era digital/era teknologi informasi dan komunikasi di Jerman dengan 6 pilar utama yaitu masyarakat digital, energi berkelanjutan, mobilitas cerdas, hidup sehat, keamanan sipil, dan teknologi di tempat kerja. Indonesia pun sudah menerapkan Industri 4.0 tersebut. 

Konsep Revolusi Industri 4.0 menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam penerapannya. Lalu, bagaimana dengan Society 5.0?. Dikutip dari Cao.go.jp, Society 5.0 adalah revolusi industri yang dirumuskan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada bulan Maret 2017 di pameran CeBIT, Hannover, Jerman untuk menangani segala permasalahan yang terjadi di Jepang dan baru diresmikan pada 21 Januari 2019. Dimana pada saat itu Jepang sedang mengalami sebuah tantangan berkurangnya populasi yang membuat penduduk/pekerja usia produktif berkurang, sehingga Jepang berusaha memperbaiki kondisi tersebut dengan menerapkan Society 5.0.

Society 5.0 sendiri menjadi sebuah “solusi” dari Revolusi Industri 4.0, dimana banyak masyarakat beranggapan bahwa Industri 4.0 akan menggunakan mesin-mesin berteknologi canggih yang akan menekan jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga manusia. Society 5.0 ini diharapkan dapat menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi canggih dapat mengurangi adanya kesenjangan antara manusia dengan masalah ekonomi ke depannya.

IDStar Group yang merupakan salah satu perusahaan dibidang teknologi khususnya IT sangat mendukung industri teknologi Indonesia di era digital Society 5.0. Untuk itu IDStar Group mengelar webinar Big Virtual Event yaitu ‘Moving Towards Society 5.0’ yang berlangsung selama 3 hari (9-11 November 2020) dengan pembicara di antaranya Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Muhammad Neil El Himam, Vice President Director BCA  Armand Wahyudi Hartono, dan SVP – Head of HR Operation Indosat Erwin Muniruzaman yang membahas Society 5.0 dari sudut pandang Technology, Human and Marketing.

Selain LIVE via Zoom dan YouTube acara ini juga menggunakan platform virtual 360° exhibition yang memberikan sebuah experience baru bagi semua peserta, karena semua peserta dapat melihat-lihat dan mengunjungi booth-booth company yang telah tersedia. 

Pada hari pertama topik yang dibawakan adalah Start our Organization to Move Towards Society 5.0, hadir sebagai pembicara; Gidionton Saritua S, Executive Director Digital Transformation Transjakarta;  Malina Platon, UiPath Managing Director Strategic Accounts, APAC; Andreas Kagawa, Country Manager TIBCO Software Indonesia; dan Ferdinand Prasetyo, CEO of Drife.  

Hari ke dua membahas topik  Preparing our Employee to Embrace Society 5.0 & Reskill for On Demand Technology dengan panelis: Erwin Muniruzaman, SVP Head of HR Operation Indosat; Swandajani Gunadi, Human Capital & Marketing Director Adira Finance; Marcelony Kumalasari, Country Manager of OutSystems Indonesia; Iman Muhammad, Director Sales Applications for Oracle Indonesia; dan Tonny Soeroso, CEO of Gema Inovasi Teknologi.

Dan topik penutup pada hari ke tiga yakni Know and Relate Your Customer, Stop Being Rejected and Start Being Relevant, panelistnya; Judi Arto, Marketing Director at BINUS; Rico Huang, CEO at ALONA; Hunady Budihartono, Country Manager of Genesys; Ferdinand Gunadi, Industry Lead, Adobe Experience Cloud, Adobe Southeast Asia; dan Arifa Tan, CEO of IDStar Group.

Project Manager Moving Towards Society 5.0, Angga Wibowo, mengatakan pada dasarnya, society 5.0 ini dibuat untuk melayani kebutuhan manusia, agar masyarakat bisa menikmati hidup dan merasa nyaman. Sinergi manusia dan teknologi bisa terwujud agar masyarakat semakin sejahtera. 

Baca Juga: Ini Jurus IFG Memperkuat Tata Kelola dan Mitigasi Risiko Perusahaan

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.