Faktafakta Dirut BUMN yang Pistolnya Meletus di Bandara


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Faktafakta Dirut BUMN yang Pistolnya Meletus di Bandara yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Senjata api milik seorang oknum Direktur Utama BUMN dilaporkan sempat meletus di Bandara Sultan Hasanudin, Makasar. Adapun peristiwa itu langsung ditangani Polsek Kawasan Bandara.

Lantas siapa pemilik dari pistol tersebut yang dikabarkan merupakan Direktur BUMN? Apakah atas kepemilikan senjata api itu ia akan dikenakan sanksi? Dirangkum detikcom, berikut fakta-faktanya:

Pemilik Pistol Merupakan Dirut PT Berdikari

Belakangan diketahui bahwa senjata api yang menyalak itu milik Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara. Sedangkan untuk senjata api yang meletus itu merupakan jenis pistol kaliber 32 battle Army.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau pemilik senjata atas nama Harry Warganegara, Dirutnya PT Berdikari,” ujar Kapolsek Kawasan Bandara Sultan Hasanuddin, Iptu Arsyad saat dihubungi detikSulsel, Rabu (19/4/2023).

Iptu Arsyad mengatakan insiden itu terjadi di area Check In Counter Bandara pada Senin (17/4) sekitar pukul 07.40 Wita. Menurutnya, pistol itu dibawa oleh protokoler Kementerian Pertanian (Kementan) atas nama Faisal.

“Senjata ini kan dia ada tas. Pada saat dikeluarkan mau diambil kartunya hasil konfirmasi dari saudara Faisal senjata tersebut terjatuh ke lantai,” kata Iptu Arsyad.

“Pada saat diambil diangkat senjata itu tiba-tiba meletus, yang meletus itu peluru karet karena ada lima pelurunya dan dua peluru senjata api, tiganya itu karet,” katanya.

Profil Dirut BUMN Harry Warganegara

Melansir dari situs resmi PT Berdikari, diketahui bahwa Harry sudah menjabat sebagai Dirut PT Berdikari sejak 2 April 2020. Adapun pria kelahiran 1971 tercatat memiliki berbagai pengalaman di sejumlah bidang.

Dalam industri keuangan, ia tercatat pernah bergabung dengan National Westminster Bank Plc New York City, Bear & Sterns New York City dan Fund Asia Investment Bank. Tidak berhenti di sana, ia juga sempat bekerja di Bank PDFCI yang menangani Corporate Finance, Fund Rising dan Restructuring.

Selanjutnya Harry kemudian bergabung dengan Henan Putihrai Sekuritas sebagai Senior Vice President dan menangani Investment Banking, Corporate Structure, Merger Acquisition.

Dalam bidang properti, ia tercatat pernah menjabat sebagai Presiden Direktur pada Pacific Metro Realty (Owning Company of Menara Imperium) dan PT Prabu Budi Mulia (Owning Company of Crowne Plaza Hotel).

Pria kelahiran Palembang ini juga merupakan salah satu pendiri BUMD di Sulawesi Barat, yakni PT Sulbar Group dan menjabat sebagai Presiden Direktur pada 2010 hingga 2013. Setelah itu barulah Herry kemudian sempat menjabat sebagai Komisaris Utama pada Sulbar Energi Group dan Krakatau Stell Global Trading/ PT Krakatau Natural Resources.

Harta Kekayaan Dirut BUMN Harry Warganegara

Sebagai pejabat BUMN, Harry Warganegara wajib melaporkan hartanya ke LHKPN KPK. Dilansir dari LHKPN KPK, Rabu (19/4/2023), Harry melaporkan harta kekayaannya terakhir kali pada Maret 2022 untuk periodik 2021.

Dalam LHKPN-nya itu, Harry Warganegara tercatat memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 8,5 miliar. Hartanya itu mulai dari properti, kendaraan, hingga kas pribadi.

Untuk tanah dan bangunan, total nilai yang dimiliki Harry Warganegara sebesar Rp 7,1 miliar. Propertinya itu tersebar di Jakarta Selatan, Sukabumi, hingga di Mamuju.

Kemudian untuk alat transportasi dan mesin, Harry Warganegara tercatat memiliki tiga unit kendaraan dengan total nilai Rp 1,88 miliar. Kendaraan yang dimilikinya adalah mobil Toyota Kijang Innova tahun 2020, Toyota Alphard tahun 2017, dan Merc Benz tahun 2019.

Harry Warganegara juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 750 juta, kas dan setara kas Rp 800 juta, serta utang Rp 1,93 miliar. Dengan demikian, harta kekayaan yang dimiliki Harry Warganegara mencapai Rp 8.599.000.000 atau Rp 8,59 miliar.

Erick Thohir Siapkan Sanksi

Menteri BUMN Erick Thohir siap memberikan sanksi tegas kepada dirut BUMN yang membawa pistol dan menyalak di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

“Pasti dong (ada sanksi tegas), kalau sudah ada hitam di atas putihnya. Menterinya aja nggak bawa pistol, masa mau ketemu rakyat bawa pistol? Ketemu rakyat harus melayani. Kalau pistol air boleh kali buat lucu-lucuan, biar segar,” ujar Erick.

Lihat juga Video ‘Aksi Koboi Pengendara Mobil Pelat RFS Kokang Pistol di Jalanan’:

(das/das)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.