DPR Curhat ke Sri Mulyani Masih Banyak Rafael Lain di DJP


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul DPR Curhat ke Sri Mulyani Masih Banyak Rafael Lain di DJP yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – Para anggota dewan di Komisi XI DPR curhat ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ihwal masih banyak berkeliarannya oknum-oknum seperti Rafael Alun Trisambodo (RAT) di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

RAT yang merupakan mantan pegawai eselon III di DJP Kementerian Keuangan itu mereka permisalkan sebagai fiskus atau aparat pajak yang melakukan penyelewengan. Meskipun RAT kini sudah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu anggota yang menyampaikan ini adalah Anggota Komisi XI dari Fraksi Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin. Kata dia, banyak teman-temannya yang masih mengalami pemerasan dan kesulitan dalam mengurus persoalan pajak.

“Kalau saya pribadi mengalami pelayanan pajak yang baik selama ini, tapi banyak sahabat saya, kawan-kawan saya, pengusaha dan sebagainya, mengalami kesulitan-kesulitan ada pemerasan-pemerasan, tapi ini oleh oknum-oknum,” kata Didi saat rapat kerja dengan Sri Mulyani di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (27/3/2023)

Selain Didi, Anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar Melchias Marcus Mekeng menduga hal yang sama. Menurutnya meski ada kasus RAT yang merebak seperti dulu tersiarnya kasus yang dilakukan oleh Gayus Tambunan, masih banyak pegawai pajak yang menyeleweng meski jumlahnya tak dominan.

“Kalau di luar negeri itu yang diuber pajak mafia-mafia, jadi orang boleh hebat tapi kalau sama pajak bisa kalah, biasanya mafia jatuh karena pajak. Di sini yang mafianya di dalam pajak, itu saya tidak katakan semua Ditjen Pajak, oknum-oknum ini,” tutur Mekeng.

Mekeng menganggap, oknum-oknum ini biasanya berpura-pura berlaku sebagai fiskus, namun saat berhadapan dengan para wajib pajak secara tatap muka mereka mulai menjalankan aksinya untuk membantu para pengemplang pajak dengan menerima gratifikasi atau kasus korupsi lainnya.

“Ini sudah pasti jadi pembicaraan di internasional bahwa bangsa ini masih ada fiskus yang model begini dan ini setelah kasus RAT bukan berarti tidak ada, masih ada mungkin level yang di bawah RAT,” ujar Mekeng.

“RAT kan eselon 3, di bawah eselon ini masih banyak yang berkeliaran, yang kerjaannya mengancam pengusaha, dan ujung-ujungnya memeras,” tuturnya.

Oleh sebab itu, baik Mekeng maupun Didi meminta kepada Sri Mulyani untuk menjadikan momentum kasus RAT sebagai batu loncatan untuk menggencarkan bersih-bersih pegawai yang tidak berintegritas. Menurutnya ini dapat dilakukan juga dengan membangun sistem pengawasan yang kuat, terutama melalui sistem digital.

“Kita masih gunakan metode orang ketemu orang ini penyakitnya kalau fiskus ketemu WP (wajib pajak) pasti akan terjadi negosiasi, apalagi kalau WP memang dia tahu punya kesalahan, ketemu fiskus yang mentalnya babak belur, ya terjadi transaksi, itu tidak bisa dihindari dan bisa terjadi kapan saja,” ungkap Mekeng.

[Gambas:Video CNBC]

Sri Mulyani ke PNS Pajak: Saya Merasakan Kekecewaan Anda!

(mij/mij)


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.