Suka Cita Warga Jawa Tengah Respons Lampu Hijau Mudik Lebaran


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Suka Cita Warga Jawa Tengah Respons Lampu Hijau Mudik Lebaran yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Solo

Pemerintah akhirnya memperbolehkan masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran. Keputusan ini disambut suka cita oleh masyarakat, tak terkecuali di Jawa Tengah.

Kepastian diperbolehkannya mudik Lebaran ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, pekan lalu. Jokowi mempersilakan masyarakat untuk mudik saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, da meminta masyarakat untuk lebih dulu mendapatkan dua kali suntikan vaksin COVID-19 dan suntikan vaksin penguat (booster).

“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik, dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan sekali booster serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Jokowi, Rabu (23/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Keputusan ini disambut gembira banyak pihak. Betapa tidak, ini adalah pertama kalinya mudik diperbolehkan sejak pandemi COVID-19 melanda.

Walkot Hendi sebut kado terindah

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyambut baik keputusan pemerintah pusat yang memperbolehkan mudik tahun ini. Dia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyambut pemudik.

“Ya kepada sedulur-sedulur selamat berpuasa di bulan Ramadan, sekaligus selamat mendapatkan kado terindah dari Pak Jokowi, boleh mudik,” kata Hendi di Balai Kota Semarang, Kamis (24/3).

Hendi menjelaskan para pemudik atau warganya yang akan mudik memastikan memenuhi syarat seperti sudah vaksin booster.

“Mudah-mudahan perjalanannya lancar, selamat, sehat. Pastikan sedulur-sedulur sudah memenuhi syarat untuk mudik, termasuk booster maka yang belum melaksanakan vaksin ketiga saya mengimbau untuk segera dilengkapi,” ujarnya.

Sekda DIY: tak mungkin lagi dilarang

Pemerintah pusat telah memberikan sinyal bagi masyarakat bisa mudik Lebaran tahun ini. Hal tersebut mendapatkan respons dari Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menyebut mudik Lebaran sudah tak mungkin lagi dilarang.

“Untuk mudik, yang harus kita antisipasi adalah supaya Satgas RT/RW, Desa atau Kalurahan mengingatkan. Sudah tidak mungkin kita melarang mudik. Sudah tidak mungkin kita menjagai perbatasan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji, saat diwawancarai di kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Rabu (23/3).

Aji menjelaskan, untuk Lebaran tahun ini, Pemda DIY akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Artinya, pengawasan dilakukan langsung oleh Satgas dari tingkat paling bawah.

“Yang menjaga mengawasi nanti tingkat bawah atau PPKM Mikro,” jelas Aji.

Angin segar bagi pelaku wisata

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul hingga pelaku wisata menilai dibolehkannya mudik menjadi angin segar untuk bangkit dari pandemi.

Ketua PHRI Gunungkidul Sunyoto mengatakan sudah sekitar 2 tahun kunjungan di objek wisata Gunungkidul belum maksimal. Oleh sebab itu, dengan adanya kebijakan memperbolehkan mudik dari Jokowi dapat meningkatkan mobilitas khususnya ke objek wisata.

“Semoga diperbolehkan mudik ini kami bisa menghirup udara segar, seperti kunjungan wisata bisa kembali ramai,” kata Sunyoto saat dihubungi wartawan, Jumat (25/3).

Terlebih, saat libur Lebaran ada ribuan warga Gunungkidul yang mudik. Di mana sebagian besar dari mereka selalu menyasar objek wisata untuk menghabiskan waktu bersama keluarga besar.

“Karena dengan tingginya mobilitas akan berbanding lurus dengan tingkat kunjungan ke destinasi wisata. Tapi kami tetap mengimbau kepada pemudik untuk menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada,” ucapnya.

Tak hanya PHRI, salah satu pengelola persewaan alat snorkeling di Pantai Nglambor, Gunungkidul, Adhitya Putratama mengaku senang dengan kebijakan Jokowi yang memperbolehkan masyarakat untuk mudik. Pasalnya dengan banyaknya pemudik yang datang dan berwisata akan mengembalikan lagi gairah di sektor pariwisata.

“Ya, sudah dua tahun ini (pandemi) sepi kunjungan. Karena itu semoga momentum mudik nanti bisa meningkatkan kunjungan wisata,” ujar Adhitya.

Hotel Jogja banjir reservasi

Dibolehkannya mudik berdampak positif bagi hotel-hotel di Jogja yang mulai kebanjiran reservasi untuk Lebaran mendatang.

“Sudah ada di angka 35 persen reservasi sampai dengan saat ini di periode tanggal 1 sampai 6 Mei,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Deddy Eryonono Pranowo, saat dihubungi wartawan, Jumat (25/3).

Kamar-kamar yang sudah dipesan itu dari hotel yang menjadi anggota PHRI. Pihaknya pun berharap kebijakan lampu hijau mudik ini tak akan berubah sampai dengan mendekati hari H Lebaran.

“Semoga saja mendekati hari H nanti, tidak berubah menjadi lampu kuning bahkan merah. Harapan bagi kami untuk bisa menikmati berkah Lebaran tentunya dengan lampu hijau dari Bapak Presiden,” jelasnya.

Deddy menyebutkan, dua edisi Lebaran sebelumnya, yakni tahun 2020 dan 2021, PHRI sudah berdarah-darah terdampak pandemi. Hotel dan restoran yang mengandalkan wisatawan, mayoritas tutup operasional.

“Selama dua tahun ini kami bukan hanya puasa. Tapi, sudah berdarah-darah, babak belur dengan larangan bepergian,” ujarnya.

Warga antusias vaksin demi mudik

Syarat vaksin booster untuk mudik Lebaran tahun ini disambut baik masyarakat yang sudah dua tahun tidak pulang kampung. Antusias terlihat dari masyarakat yang melakukan vaksin.

Salah satunya Sulis, warga Jakarta yang mengaku sudah dua tahun tidak mudik. Sulis yang bekerja di Semarang ini berencana mudik tahun ini. Maka ia mengikuti vaksinasi booster yang digelar oleh Bank Indonesia di Gedung KPw BI Provinsi Jateng.

“Saya butuh vaksin booster karena ingin pulang kampung, kan harus penuhi syarat ini. Insya Allah mau mudik ke DKI Jakarta. Sudah dua tahun nggak mudik. Ini tahun ketiga pemerintah memberikan syarat untuk mudik,” kata Sulis di lokasi vaksinasi, Jumat (25/3).

Tidak hanya yang mudik ke luar provinsi, salah satu peserta vaksin, Zikan asal Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara juga ikut vaksin karena untuk jaga-jaga kalau mudik lokal juga ada syarat vaksin booster.

“Saya mudiknya ke Jepara, tapi ya jaga-jaga juga vaksin booster,” ujar Zikan.

Gerai vaksinasi diburu

Kebijakan pemerintah yang membolehkan mudik Lebaran dengan syarat vaksinasi, terutama dosis ketiga, membuat gerai vaksinasi kini diburu. Seperti yang terjadi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Salah satu layanan vaksin yang diburu warga yakni di Puskesmas Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan. Sejak pagi hingga siang, Jumat (24/3), puskesmas itu dipadati warga yang rela mengantre lama demi mendapatkan vaksin booster.

Peserta vaksinasi di Puskesmas Wonopringgo itu di antaranya Iin Nurmayati (37), warga Kedungwuni, Pekalongan. Dia datang bersama keluarganya.

“Ini saya vaksin ke tiga. Buat persiapan untuk mudik ke Klaten. Kemarin lihat di TV, kalau sudah booster bisa mudik tanpa harus swab PCR,” kata Iin.

Senada diutarakan Kholilah (31) warga Wonopringgo. “Ini saya vaksin ke tiga bareng suami. Kabarnya kalau sudah vaksin ketiga tidak perlu swab saat mudik. Sudah dua Lebaran kami tidak keluar kota menengok saudara,” kata Kholilah.

Wonogiri siap-siap banjir Kaum Boro

Pemerintah memperbolehkan mudik Lebaran tahun ini. Kaum boro atau perantauan Wonogiri diprediksi akan mulai tiba di Wonogiri pada H-10 Lebaran.

Koordinator Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, mengatakan, jika tidak ada perubahan peraturan terkait diperbolehkannya mudik tahun ini, diprediksi para warga perantauan Wonogiri bakal ramai pulang kampung.

“Biasanya H-10 Lebaran sudah mulai ramai, paling tidak ya H-7. Sejak itu, mulai ada peningkatan penumpang kedatangan,” kata Agus saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/3).

Diperbolehkannya mudik Lebaran tahun ini disambut baik oleh komunitas kaum boro atau perantauan Wonogiri. Ketua Paguyuban Paseduluran Mudo-Mudi Wonogiri (Pandowo), Arrahman Yuli Hananto, memprediksi kenaikan jumlah pemudik tahun ini.

“Kami menyambut baik sinyal diperbolehkannya mudik tahun ini. Kemungkinan besar banyak kaum boro yang pulang kampung saat Lebaran nanti,” kata Yuli, sapaan akrabnya.

Meski diperbolehkan, lanjutnya, arus mudik pada tahun ini belum sebanyak arus mudik seperti sebelum adanya pandemi COVID-19. Namun, hal itu perlu melihat situasi maupun perkembangan di lapangan menjelang arus mudik.

Simak Video “Arus Mudik Diprediksi Melonjak, Dishub Jabar Siapkan 3 Strategi”
[Gambas:Video 20detik]

(aku/sip)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.