Bagaimana Arus Konveksi Terjadi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Bagaimana Arus Konveksi Terjadi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Lempeng bumi dapat bergerak karena adanya arus konveksi. Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan arus konvensi dan bagaimana arus konveksi terjadi? Berikut adalah pengertian dan proses terjadinya arus konveksi!

Pengertian arus konveksi

Arus konveksi adalah pergerakan naik turunnya fluida membentuk arus melingkar yang disebabkan perbedaan suhu dan juga densitas atau massa jenis. Biasanya, arus konveksi terjadi karena perpindahan panas secara konveksi.

Dilansir dari Thought Co, karena partikel dalam padatan tetap pada tempatnya, maka arus konveksi hanya terjadi pada gas dan juga cairan.

Baca juga: Perbedaan Perpindahan Panas Secara Konduksi, Konveksi, dan Radiasi

Arus konveksi terjadi karena fluida (gas atau cairan) dipanaskan. Pemanasan fluida akan mengubah suhu dan juga densitas (massa jenis atau kepadatannya).

Dilansir dari Physics of Boston University,  fluida yang dipanaskan akan mengembang menjadi tidak sepadat bagian fluida yang dingin (massa atau densitasnya jenisnya lebih rendah).

Mengembangnya fluida yang panas akan menyebabkan gaya apung, sehingga fluida naik ke atas.

Sedangkan, fluida yang lebih dingin menjadi lebih padat (massa jenis atau desitasnya lebih tinggi) dan tenggelam ke bawah.

Baca juga: Teori Konveksi: Teori Pembentukan Permukaan Bumi

Saat tenggelam ke bawah, fluida yang lebih dingin akan dipanaskan dan kembali mengembang lalu naik ke bagian atas.

Hal tersebut akan terus berlangsung selama proses pemanasan secara konveksi dan membentuk siklus berupa arus melingkar karena fluida yang terus naik dan turun.

Arus melingkar hasil pergerakan fluida selama dipanaskan inilah yang disebut sebagai arus konveksi.

Dilansir dari Sciencing, arus konveksi hanya akan berhenti ketika panas didistribusikan secara merata ke seluruh fluida.

Artinya, arus konveksi akan berhenti jika semua massa fluida memiliki suhu yang sama.

Sehingga, tidak ada fluida yang lebih panas dan lebih ringan massa jenisnya ataupun fluida yang lebih dingin dan lebih berat massa jenisnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.